Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Penjelasannya!

Kesehatan Gigi dan Mulut

By Tim Medis GigiKita

07 Mar 2025

8 Menit

52 Views

featured image

Gigi bungsu atau juga yang dikenal sebagai gigi molar ketiga merupakan bagian dari gigi geraham terakhir yang biasanya tumbuh pada usia 17-25 tahun. Tidak semua orang mengalami fase ini, namun kasus lain menunjukkan bahwa gigi bungsu yang tumbuh abnormal dapat menyebabkan rasa nyeri dan masalah kesehatan lainnya.

Daftar Isi

Sebagai gigi yang muncul paling akhir, terkadang gigi bungsu tidak mendapatkan cukup ruang untuk tumbuh atau keluar dari gusi.

Akibatnya, muncul impaksi atau suatu kondisi dimana gigi bungsu tidak dapat tumbuh sempurna. Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah gigi bungsu ini perlu untuk dicabut? Berikut penjelasannya!

Mengapa Gigi Bungsu Bisa Menimbulkan Masalah?

Tidak semua orang memiliki gigi bungsu, dan tidak semuanya menyebabkan gangguan. Namun, dalam banyak kasus, pertumbuhan gigi bungsu dapat memicu berbagai komplikasi, antara lain:

  • Tumbuh miring atau mengalami impaksi – Gigi bungsu sering kali tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan benar, sehingga bisa tumbuh dalam posisi yang miring dan menekan gigi di sekitarnya.

  • Rasa sakit dan peradangan – Jika gigi bungsu hanya tumbuh sebagian atau terjebak dalam gusi, dapat timbul nyeri, pembengkakan, dan bahkan infeksi.

  • Sulit dibersihkan – Karena letaknya berada di bagian belakang mulut, gigi bungsu sering kali sulit dijangkau saat menyikat gigi, sehingga lebih rentan terhadap penumpukan plak, gigi berlubang, serta penyakit gusi.

  • Menggeser posisi gigi lain – Jika tumbuh dalam posisi yang kurang ideal, gigi bungsu dapat mendorong gigi di sebelahnya, menyebabkan pergeseran susunan gigi dan ketidakseimbangan struktur rahang.

Kapan Gigi Bungsu Perlu Dicabut?

Pencabutan gigi bungsu diperlukan jika terjadi kondisi berikut:

  1. Gigi Bungsu Tumbuh Miring (Impaksi)

    Gigi bungsu yang tumbuh miring dan menekan gigi di sebelahnya dapat menyebabkan rasa nyeri, infeksi, dan bahkan kerusakan pada gigi lain. Jika impaksi menyebabkan masalah serius, pencabutan adalah solusi terbaik untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

  2. Timbul Nyeri, Pembengkakan, atau Infeksi

    Jika gigi bungsu menyebabkan peradangan yang berulang, seperti gusi bengkak atau infeksi, dokter biasanya menyarankan pencabutan. Infeksi pada gusi di sekitar gigi bungsu (perikoronitis) bisa menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

  3. Mengganggu Susunan Gigi

    Pada beberapa kasus, gigi bungsu yang tumbuh dapat mendorong gigi di depannya, menyebabkan pergeseran susunan gigi. Jika hal ini terjadi, terutama bagi mereka yang sudah menjalani perawatan ortodonti (seperti behel), pencabutan gigi bungsu mungkin diperlukan untuk menjaga posisi gigi tetap rapi.

  4. Berpotensi Menyebabkan Penyakit Gusi atau Gigi Berlubang

    Karena lokasinya di bagian belakang mulut, gigi bungsu sering kali sulit dibersihkan. Akibatnya, risiko karies gigi dan penyakit gusi meningkat. Jika gigi bungsu mulai mengalami kerusakan atau memicu peradangan gusi, dokter gigi dapat merekomendasikan pencabutan sebelum masalah semakin parah.

  5. Kurangnya Ruang di Rahang

    Beberapa orang memiliki rahang yang tidak cukup besar untuk menampung gigi bungsu. Akibatnya, pertumbuhan gigi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan struktur rahang dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Kapan Gigi Bungsu Tidak Perlu Dicabut?

Tidak semua gigi bungsu harus dicabut. Beberapa kondisi di mana gigi bungsu tetap dapat dipertahankan tanpa harus menimbulkan masalah kesehatan. Berikut merupakan faktor-faktor yang menentukan apakah pencabutan tidak diperlukan:

  1. Tumbuh dalam Posisi yang Tepat
    Gigi bungsu yang tumbuh lurus tanpa menekan gigi di sekitarnya tidak akan menyebabkan pergeseran atau rasa tidak nyaman. Selain itu, posisi yang baik memudahkan pembersihan, sehingga risiko plak dan infeksi dapat dikurangi. Meskipun demikian, pemeriksaan rutin tetap diperlukan untuk memastikan gigi tetap sehat.

  2. Tidak Menimbulkan Masalah Kesehatan
    Jika gigi bungsu tidak menyebabkan nyeri, infeksi, atau gangguan kesehatan mulut lainnya, pencabutan biasanya tidak diperlukan. Namun, pemantauan berkala tetap penting karena beberapa masalah dapat muncul di kemudian hari, seperti terbentuknya kantong gusi yang sulit dibersihkan dan berisiko menyebabkan peradangan.

  3. Memiliki Fungsi yang Optimal
    Dalam beberapa kondisi, gigi bungsu dapat berfungsi sebagai gigi tambahan untuk membantu proses mengunyah, terutama jika gigi geraham lainnya telah mengalami kerusakan atau pencabutan. Namun, agar tetap berfungsi dengan baik, gigi ini harus berada dalam posisi yang ideal, tidak menyebabkan iritasi pada jaringan di sekitarnya, dan mudah dibersihkan. Jika sulit dirawat, gigi bungsu tetap berpotensi menjadi sumber infeksi di masa mendatang.

Kesimpulannya, gigi bungsu tidak harus selalu dicabut, terutama jika tumbuh dengan baik serta tidak menimbulkan masalah. Namun, pemantauan rutin oleh dokter gigi akan sangat penting untuk memastikan bahwa gigi bungsu tetap dalam kondisi sehat, baik, dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan mulut secara keseluruhan.

Kembali lagi bahwa keputusan untuk mencabut gigi bungsu harus disesuaikan berdasarkan kondisi masing-masing individu. Apabila gigi bungsu menyebabkan rasa sakit, infeksi, atau masalah lainnya, maka pencabutan merupakan solusi yang disarankan. 

Namun, jika gigi tumbuh dengan normal dan tidak menimbulkan gangguan, maka tidak perlu melakukan prosedur pencabutan gigi bungsu. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan apakah gigi bungsu Anda perlu dicabut atau tidak.

Jika kamu mengalami ketidaknyamanan akibat gigi bungsu, segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis serta menghindari risiko buruk dari masalah gigi yang tidak tertangani.