Ketahui Penyebab Gigi Gampang Copot dan Cara Mencegahnya!

Kesehatan Gigi dan Mulut

By Tim Medis GigiKita

28 Feb 2025

10 Menit

34 Views

featured image

Gigi berperan penting dan juga memiliki dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari. Dimulai dari proses mengunyah makanan, cara berbicara dengan jelas, hingga menunjang penampilan. Meskipun demikian, banyak orang yang mengalami masalah gigi goyang yang berakhir menjadi gigi copot. Tentunya, hal ini dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan rasa percaya diri.

Daftar Isi

Penyebab Gigi Gampang Copot

Kapan terakhir kali gigimu copot? Apakah itu yang terakhir kalinya atau justru sering mengalami hal tersebut?

Berbicara tentang gigi copot, ini bukan hanya tentang masalah estetika, melainkan juga kesehatan secara menyeluruh. Hal ini mencakup sistem pencernaan dan kesehatan mulut secara umum.

Apabila diabaikan tanpa mendapatkan penanganan yang tepat, dapat memicu terjadinya perubahan struktur rahang serta mengganggu keseimbangan gigi lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami apa penyebab utama dari gigi yang mudah copot sehingga bisa diambil langkah pencegahan yang tepat. Berikut yang menjadi faktor utama dari penyebab gigi yang mudah copot:

  1. Penyakit Gusi (Periodontitis)

    Penyakit gusi merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa. Kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri yang menyerang jaringan pendukung gigi, seperti gusi dan tulang rahang.

    Infeksi tersebut memicu peradangan yang merusak jaringan, sehingga gigi kehilangan penopangnya. Gejala awal yang sering muncul meliputi gusi yang mudah berdarah, pembengkakan, dan bau mulut. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat berkembang menjadi periodontitis yang lebih parah, di mana tulang penyangga gigi mengalami kerusakan.

    Akibatnya, gigi bisa menjadi goyang dan akhirnya tanggal. Untuk mencegahnya, sangat penting menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi serta menjalani pemeriksaan gigi secara berkala.

  2. Gigi Berlubang yang Tidak Diobati

    Gigi berlubang disebabkan oleh penumpukan plak, yang mengandung bakteri yang merusak email gigi. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, lubang dapat semakin dalam hingga mencapai bagian dalam gigi, yaitu pulpa, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.

    Infeksi pada pulpa dapat menyebabkan rasa sakit tidak nyaman, hingga pembengkakan yang parah serta meningkatkan risiko abses gigi. Jika infeksi ini kemudian menyebar ke akar dan jaringan di sekitarnya, struktur gigi dapat menjadi rapuh dan tidak stabil.

    Pada kasus yang parah, dokter gigi mungkin harus mencabut gigi yang rusak. Oleh sebab itu, merawat gigi dengan baik dan segera mengobati gigi berlubang dapat mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

  3. Cedera atau Trauma

    Benturan yang keras pada gigi akibat kecelakaan, aktivitas olahraga, atau kebiasaan menggigit benda keras seperti es dan pensil dapat menyebabkan gigi goyang atau bahkan patah.

    Cedera semacam ini bisa merusak struktur akar gigi serta jaringan pendukungnya, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi copot. Selain itu, kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) juga dapat memberikan tekanan yang berlebih pada gigi.

    Lambat laun, kekuatan gigi akan melemah. Guna mencegah kerusakan pada gigi, alangkah baiknya menggunakan pelindung mulut saat berolahraga serta menghindari kebiasaan buruk yang sekiranya dapat merusak gigi kamu.

  4. Osteoporosis

    Osteoporosis merupakan suatu kondisi dimana terjadi kepadatan tulang, termasuk tulang rahang yang menyangga gigi mengalami penurunan. Ketika kepadatan tulang menurun, tulang rahang tidak lagi dapat memberikan dukungan yang cukup kuat untuk gigi. Akhirnya, menyebabkan gigi menjadi longgar dan berisiko tanggal.

    Wanita yang telah mengalami menopause lebih rentan terhadap osteoporosis dikarenakan terjadinya perubahan hormon sehingga mempengaruhi kepadatan tulang.

    Dengan mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup, serta mempertahankan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, dapat membantu mencegah osteoporosis serta menjaga tulang rahang tetap sehat.

  5. Kebiasaan Buruk

    Beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan tanpa disadari dapat mempercepat kerusakan gigi dan gusi. Misalnya, merokok dapat menghambat aliran darah ke gusi, melemahkan jaringan gusi, dan meningkatkan risiko penyakit gusi.

    Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan juga bisa menyebabkan mulut kering dan mengurangi produksi air liur, yang berperan penting dalam melindungi gigi dari bakteri. Selain itu, sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat mempercepat kerusakan gigi.

    Dengan menghindari kebiasaan ini dan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat, kamu bisa menjaga kekuatan gigi serta kesehatan mulut secara keseluruhan.

  6. Faktor Usia

    Seiring bertambahnya usia, jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang rahang dapat mengalami penurunan kualitas.

    Hal ini membuat gigi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit gusi dan pengeroposan tulang. Selain itu, produksi air liur juga cenderung berkurang seiring penuaan, yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang serta infeksi gusi.

    Meskipun proses penuaan tidak bisa dihentikan, menjaga kebersihan gigi dengan baik dan rutin memeriksakan gigi ke dokter dapat membantu memperlambat dampak negatifnya terhadap kesehatan gigi.

  7. Diabetes

    Diabetes yang tidak terkontrol dapat memberikan dampak serius pada kesehatan mulut. Penderita diabetes cenderung lebih mudah mengalami infeksi, termasuk infeksi gusi yang dapat berkembang menjadi periodontitis.

    Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambat proses penyembuhan jaringan, membuat luka pada gusi sulit sembuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan mulut kering, yang meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kesehatan mulut dengan baik, seperti mengontrol kadar gula darah dan rutin memeriksakan gigi ke dokter.

Cara Mencegah Terjadinya Gigi Copot

Gambar Periksa ke Dokter GigiSource: Freepik

Berikut beberapa cara untuk mencegah gigi copot:

  1. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut

  • Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.

  • Gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi.

  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk membantu membasmi bakteri penyebab penyakit gusi.

  1. Rutin Periksa ke Dokter Gigi

  • Kunjungi dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.

  • Jika mengalami gejala penyakit gusi atau gigi berlubang, segera periksakan ke dokter gigi agar tidak semakin parah.

  1. Hindari Kebiasaan Buruk

  • Berhenti merokok, karena dapat melemahkan jaringan gusi dan meningkatkan risiko periodontitis.

  • Batasi konsumsi alkohol dan makanan manis yang dapat mempercepat kerusakan gigi.

  • Hindari menggigit benda keras seperti es batu atau pensil yang dapat merusak gigi.

  1. Melindungi Gigi dari Cedera

  • Gunakan pelindung mulut saat berolahraga yang berisiko tinggi terhadap benturan.

  • Jika kamu memiliki kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (bruxism), pertimbangkan untuk menggunakan night guard.

  1. Pola Makan Sehat

  • Konsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu, keju, ikan, dan sayuran hijau, untuk memperkuat tulang rahang.

  • Minum banyak air putih untuk menjaga produksi air liur, yang berperan melindungi gigi dari bakteri.

  1. Kelola Kondisi Kesehatan dengan Baik

  • Jika memiliki kondisi medis seperti diabetes atau osteoporosis, pastikan untuk mengendalikannya dengan baik agar tidak berdampak buruk pada kesehatan gigi dan gusi.


Dengan mengetahui kondisi atau gejala yang terjadi pada diri sendiri dapat mencegah masalah yang lebih serius. Terlebih jika berbicara tentang gigi, maka tidak hanya seputar kesehatan saja. Melainkan bagaimana gigi dapat menunjang penampilan dan kepercayaan diri. Pastikan untuk selalu rutin konsultasi dengan dokter gigi agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seputar kesehatan gigi dan mulut.