Pernahkah kamu melihat seorang anak yang giginya tumbuh secara tidak beraturan atau bertumpuk? Salah satu kondisi yang cukup umum sekali terjadi adalah gigi gingsul.
Gigi gingsul tidak jarang dianggap sebagai hal yang menambah daya tarik seseorang, khususnya dalam budaya tertentu. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Misalnya, mengalami kesulitan saat membersihkan gigi, risiko gigi berlubang yang meningkat, hingga terjadinya gangguan pada rahang.
Pada umumnya, gigi gingsul muncul saat gigi permanen mulai tumbuh lalu menggantikan gigi susu. Beberapa kasus yang terjadi pada anak, gigi permanen tidak tumbuh pada posisi yang tepat, akibatnya menyebabkan posisi yang tumpang tindih atau keluar dari jalurnya.
Mengapa hal demikian bisa terjadi? Sebenarnya, apa faktor yang mempengaruhinya? Dan yang tidak kalah penting, bagaimana cara mengatasinya agar tidak menyebabkan masalah di kemudian hari?
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai penyebab gigi gingsul pada anak dan faktor apa saja yang berperan dalam pertumbuhannya, serta apa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, baik melalui perawatan medis maupun kebiasaan sehari-hari.
Source: Freepik
Faktor Genetik
Salah satu alasan utama mengapa dapat terjadi gigi gingsul adalah faktor keturunan. Apabila salah satu atau kedua orang tua mempunyai gigi gingsul maupun bentuk rahang yang kecil, kemungkinan besar anak juga akan mengalami hal yang sama.
Berdasarkan penelitian yang tercantum dalam dalam Journal of Dental Research menunjukkan bahwa faktor genetik mempengaruhi sekitar 40–60% peluang dalam menentukan bentuk dan ukuran rahang seseorang.
Ukuran Rahang yang Tidak Seimbang
Ukuran rahang yang terlalu kecil yang dibandingkan dengan ukuran gigi dapat menyebabkan gigi menjadi kekurangan ruang untuk tumbuh secara sejajar. Akibatnya, gigi tumbuh secara bertumpuk atau tumbuh di luar jalurnya.
Melalui penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics menjelaskan tentang perbedaan ukuran rahang antara orang tua dan anak dapat menyebabkan maloklusi (kesalahan susunan gigi) terjadinya meningkatkan kemungkinan gigi gingsul.
Pertumbuhan Gigi yang Terlambat atau Terlalu Cepat
Gigi susu memiliki fungsi sebagai penahan tempat bagi gigi permanen yang akan tumbuh. Apabila gigi susu tanggal lebih cepat dari seharusnya, bisa jadi merupakan bentuk trauma atau kebiasaan seperti menghisap jari sehingga gigi permanen bisa tumbuh di tempat yang salah.
Di sisi lain, apabila gigi susu terlambat tanggal, gigi permanen dapat mengalami kesulitan untuk tumbuh normal.
Kebiasaan Buruk Sejak Kecil
Beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan sejak kecil dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan rahang, seperti:
Kebiasaan menghisap jempol dalam jangka waktu lama
Menggunakan dot atau empeng hingga usia lebih dari 3 tahun
Kebiasaan menggigit benda yang keras
Bernapas melalui mulut (mouth breathing), yang mempengaruhi perkembangan rahang atas
Kondisi Medis Tertentu
Pada kasus tertentu, kondisi medis juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan gigi yang tidak normal.
Misalnya, anak-anak yang memiliki kelainan bawaan seperti bibir sumbing atau kelainan pada pertumbuhan rahang cenderung lebih rentan mengalami gigi gingsul.
Jika gigi gingsul mulai terlihat pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau memperbaikinya, tergantung pada tingkat keparahannya.
Periksa ke Dokter Gigi Secara Berkala
Salah satu cara yang terbaik untuk mencegah dan mengatasi gigi gingsul adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin sejak dini. Kenalkan anak dengan dokter gigi sehingga menjadi suatu kebiasaan yang akan dilakukan dalam jangka panjang.
Selain itu, dokter gigi dapat memantau pertumbuhan gigi anak serta memberikan rekomendasi yang tepat apabila ada tanda-tanda gigi tumbuh tidak sebagaimana mestinya.
Menghentikan Kebiasaan Buruk Sejak Dini
Orang tua perlu memperhatikan kebiasaan anak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi mereka.
Segera hentikan kebiasaan seperti menghisap jempol atau menggunakan dot terlalu lama. Tujuannya, agar tidak mengganggu pertumbuhan rahang pada anak.
Pemakaian Alat Ortodontik (Behel)
Jika gigi gingsul cukup parah serta menyebabkan masalah fungsi hingga estetika, dokter gigi kemungkinan akan merekomendasikan untuk menggunakan kawat gigi (behel).
Behel berfungsi untuk mengarahkan gigi ke posisi yang lebih sejajar sehingga meningkatkan kesehatan mulut dan estetika senyum.
Mencabut Gigi
Dalam beberapa kasus, dokter gigi mungkin akan menyarankan pencabutan gigi jika ada gigi yang menghalangi pertumbuhan gigi permanen dengan benar.
Prosedur ini umumnya dilakukan setelah melalui evaluasi menyeluruh.
Perawatan dengan Palatal Expander
Apabila yang menjadi penyebab utama gigi gingsul adalah rahang yang terlalu kecil, dokter ortodonti bisa menggunakan alat yang disebut palatal expander untuk memperluas langit-langit mulut.
Perawatan ini dinilai lebih efektif apabila dilakukan saat anak masih dalam masa pertumbuhan.
Menjaga Pola Makan yang Sehat
Nutrisi yang baik juga berperan dalam perkembangan gigi dan rahang anak. Pastikan anak mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat.
Gigi gingsul pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, ketidakseimbangan ukuran rahang, serta kebiasaan buruk sejak kecil.
Meski dalam beberapa budaya dianggap sebagai keunikan tersendiri, kondisi ini justru berpotensi menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik.
Guna mencegah dan mengatasi gigi gingsul, disarankan bagi orang tua untuk rutin membawa anak ke dokter gigi, menghentikan kebiasaan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi, serta mempertimbangkan perawatan ortodontik apabila diperlukan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, gigi anak dapat tumbuh lebih teratur dan juga sehat sehingga menunjang estetika senyum serta kesehatan gigi dalam jangka yang panjang.
Apabila kamu merasa khawatir mengenai pertumbuhan gigi anak, segera konsultasikan dengan dokter gigi agar mendapatkan solusi yang sesuai. Perhatian orang tua yang dibutuhkan untuk masa depan kesehatan mulut dan gigi anak.
Kesehatan Gigi dan Mulut
Obat Gigi
Kesehatan Gigi dan Mulut