Veneer gigi merupakan salah satu perawatan untuk gigi dimana meningkatkan nilai estetis dengan menghilangkan beberapa bagian dari gigi yang kemudian akan dilapisi oleh bahan restorasi.
Apa itu veneer gigi dan apa itu bleaching gigi? Mari kita bahas.
Veneer gigi merupakan salah satu perawatan untuk gigi dimana meningkatkan nilai estetis dengan menghilangkan beberapa bagian dari gigi yang kemudian akan dilapisi oleh bahan restorasi. Umumnya veneer gigi digunakan untuk memperbaiki gigi dengan keadaan anatomis yang tidak sempurna, namun zaman sekaramg veneer gigi banyak digunakan untuk alternatif perbaikan warna gigi.
Sedangkan bleaching adalah salah satu tindakan kimia dalam proses merubah warna gigi menjadi lebih cerah dari aslinya. Perbedaan bleaching dengan veneer adalah pada bahan perawatannya, pada bleaching biasanya bahan yang digunakan adalah bahan hidrogen peroksida yang berfungsi mengangkat warna dan noda-noda pada gigi sehingga kembali kebentuk semula. Sedangkan pada veneer biasanya bahan yang digunakan adalah resin komposit.
Bleaching hanya mampu merubah warna tanpa membuang jaringan gigi, namun tidak bisa memperbaiki bentuk gigi, sedangkan veener merupakan perawatan yang melibatkan pembuangan enamel sehingga bahan resin komposit dapat melekat dan dapat memperbaiki bentuk gigi. Adapun bleaching hanya dapat dilakukan pada gigi yang mengalami perubahan warna akibat faktor dari luar seperti makanan dan minuman namun tidak dapat merubah dan memperbaiki warna gigi akibat sistemik karena obat-obatan.
Veneer gigi adalah salah satu perawatan gigi yang digunakan untuk meningkatkan nilai estetis seseorang. Veneer gigi umumnya dilakukan dipraktik dokter gigi yang memiliki kompetensi pada bidang tersebut seperti dokter gigi spesialis prostodontik dan dokter gigi spesialias konservatif. Namun sayangnya tidak semua kasus permasalahan gigi dapat dilakukan pemaangan veneer, Beberapa indikasi seseorang dapat melakukan pemasangan veneer
Gigi dengan perubahan warna intrinsik (Pengaruh antibiotik, kelainan warna lapisan gigi)
Abrasi gigi (Proses terkikisnya gigi karena kesalahan penyikatan gigi)
Afraksi gigi (Kerusakan gigi akibat beban pengunyahan)
Gigi kecil (Mikrodontia)
Gigi Patah
Harus dipahami bahwa veneer adalah perawatan gigi yang bersifat permanen dengan artian bila sudah melakukan perawatan veneer pasien tidak bisa meminta dokter gigi untuk mengembalikan bentuk gigi pasien kebentuk semula, karena proses pemasangan veneer dengan melakukan pada gigi asli manusia. Adapun Veneer Gigi kontraindikasi pada gigi yang tidak boleh melakukan pemasangan veneer diantaranya?
Oral hygiene buruk
Kebiasaan menggertakan gigi (Bruxixm)
Menderita penyakit gusi (gingivitis)
Enamel gigi yang rusak atau tergerus
Gigi berjejal
Selain itu veneer juga mampu mengalami kerusakan akibat pemakaian ataupun trauma, seperti retak, keausan dan patah.
Saat pemasangan veneer gigi dokter gigi akan melakukan beberapa proses salah satunya adalah pengecekan oklusi pada gigi atau tumpuan gigitan dan rontgen gigi. Selain itu langkah-langkah yang dilakukan:
Pencetakan pada gigi yang akan di veneer
Prep veneer atau disebut dengan penggerusan pada enamel gigi yang berfungsi untuk tempat peletakan veneer sebagai kuncian veneer
Noprep veneer dimana proses peletakan bahan restorasi atau tambalan pada gigi.
Masa pemulihan setelah prosedur veneer gigi lebih cepat dari tindakan medis lainnya, setelah pemasangan pasien sudah diperbolehkan makan.
Meningkatkan estetis gigi
Melindungi gigi dari kerusakan
Meningkatkan kesehatan gigi
Perawatan bersifat permanen
Biaya lebih mahal
Pengikisan pada gigi
Tips Perawatan Gigi dan Mulut
Tips Perawatan Gigi dan Mulut
Tips Perawatan Gigi dan Mulut